Saturday, April 5, 2014

KBB #39: Made in Indonesia - Lapis legit prune

Bukan namanya KBB kalau tidak bikin kaget setiap dapat surat cintanya. Kali ini hampir bikin pingsan, karena harus bikin lapis legit yang sebenernya udah ada niat dari jaman dulu tapi tidak pernah kesampaian untuk dibikin. 
Jadilah si tantangan ini dikerjakan juga, tapi meleset juga dari target. Maunya dikerjakan dari pagi hari, alhasil baru bisa sore. Karena loyang kotak ukuran 18cm ternyata tidak tersedia di lemari dapur. Males konversi bahan jadinya hunting dulu deh ke toko. *ahahaaa.. modus sebenernya, biar loyang nambah*

Hal yang paling tidak tega selama proses membuat lapis legit ini adalah memecahkan 27 telur. Yang terbayang-bayang hanyalah kolesterol dan ngeri kalau ternyata hasilnya tidak memuaskan (baca : gagal). 
But the show must go on.... 



See? itu belum semua telur yang harus dipecahkan. 
Okey, mari kita lanjutkan misi menaklukan resep makanan tradisional Indonesia ini. Oya, sebelum lupa, judulnya kan Lapis Legit Prune tapi karena saya kesulitan untuk mencari prunes di kota kecil ini jadilah si prunes diganti oleh manisan dan kismis saja. 


Lapis Legit Prune
Sumber: Binder Primarasa

Bahan:
margarin/mentega untuk olesan
200 gr   mentega
200 gr   margarin
2 sdm   susu kental manis
27         kuning telur
2           putih telur
200 gr    gula kastor
20 gr     emulsifier (TBM), optional
½ sdt    vanili bubuk
60 gr     tepung terigu, ayak dengan
25 gr     maizena

Taburan:
200 gr    manisan buah prune, buang bijinya, belah dua.

Cara:
1. Olesi dasar loyang ukuran 18x18x5 cm dengan margarin, alasi kertas roti, olesi margarin.
2. Kocok mentega, margarin, susu kental manis dengan mixer hingga putih dan lembut (± 15 menit).
3. Dalam mangkuk lain, kocok kuning dan putih telur, gula, emulsifier, vanili hingga putih dan kental (± 20 menit).
4. Masukkan campuran mentega sedikit demi sedikit ke dalam telur kocok, aduk rata dengan mixer. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit, aduk dengan spatula hingga rata.
5. Lapisan I: Panaskan oven dengan api bawah sampai mencapai suhu 180oC. Tuang 1 sendok sayur (± 50 mL) adonan ke dalam loyang, ratakan dengan punggung sendok makan/spatula.
6. Masukkan ke dalam oven, taruh di rak paling bawah. Panggang kue sampai kecoklatan (± 3 menit), keluarkan dari oven, olesi permukaannya dengan margarin/mentega, tekan-tekan dengan alat pemadat supaya rata dan padat.
7. Lapisan II: Tetap menggunakan api bawah, tuang 2 sdm (± 25 mL) adonan, ratakan, panggang kembali sampai kecoklatan (± 3 menit), olesi margarin/mentega, tekan-tekan.
8. Lapisan III dan seterusnya: Ulangi step 7 sebanyak 4x.
Matikan api bawah, nyalakan api atas. Pakai api kecil saja. Teruskan melapis sampai sisa adonan habis. Setiap selesai memanggang tekan kue supaya rata dan padat, baru tuangi adonan.
Setiap selesai mengerjakan 3 lapisan, susun potongan prune di atasnya. Sisakan 4-5 potong prune untuk hiasan bagian atas kue.
Setelah adonan habis, matikan api atas, nyalakan kembali api bawah pada suhu 180oC. Pindahkan kue ke rak tengah, teruskan memanggang selama ± 15 menit, agar setiap lapisan kue masak. Keluarkan dari oven, dinginkan. Potong-potong sesuai selera.



Sepertinya  lapis legit bikinan kurang sukses. Kenapanya belum tahu. Sepertinya mentega berperan sangat penting. Mungkin harus memakai mentega yang sangat kuat wanginya, wijsman misalnya. Dan lapgit saya pun hasil jadinya pendek, entah karena tidak mengembang alias bantet atau karena proses tekan menekannya terlalu keras ya, yang menyebabkan tiap lapisannya tampak sangat tipis.


Atau pengaruh suhu ya? Di resep disebutkan pakailah api kecil saat pemanggangan menggunakan api kecil. Tapi begitu saya setel di 150 derajat Celcius, lama pemanggangan menjadi sekitar 6-8 menit untuk menghasilkan permukaan yang kecoklatan. Alhasil total mantengin oven hampir 6jam saja pemirsa.. ahahahaaa... sungguh saat lama. Masalahnya kita hampir tidak bisa kemana-mana, beranjak agak jauh saja si timer sudah berbunyi teriak-teriak. 

Inilah kenapa harga lapis legit begitu mahal, seloyang bisa setengah juta :D ... oww..owwww... sepadan lah dengan tenaga dan waktu yang dihabiskan. Setuju kan? #setujuuuu.... 

(note: foto hasil akhirnya belum jadi yaaa... menyusul!)




Saturday, November 30, 2013

KBB #37 : Gingerbread House... yeeaayy...!



fuiiihhhh....
Kelar juga bikin GBH kali ini...
Kurang puas sama hasilnya, teksturnya agak beda dengan beberapa resep yang pernah saya buat.Soal rasa sih si kue jahe ini enak, ngga terlalu tajam spices nya. 
Tapi serunya bikin GBH tuh saat tiba waktunya untuk menghias. Anak-anak seneng banget dibolehin menghias sesuai keinginan mereka, meskipun untuk urusan piping icing masih saya yang mengerjakan.



Oya, yang agak beda untuk GBH ini, alasnya pun memakai alas kue jahe. Dulu2 langsung aja dirakit diatas alas kuenya.

Gingerbread House
(Joy of Cooking - Irma S. Rombauer)
Hasil: 1 bh gingerbread house, lebar 5.5 inc, tinggi 7 inc, alas bujur sangkar 9 inc, dan 10-15 cookies
Resep Gingerbread House
Dalam panci medium (2-quart), lelehkan:
1 cup (2 sticks) butter/margarine
Tambahkan ke dalamnya dan aduk perlahan dengan api kecil hingga gula larut:
1 cup     gula
1 cup     unsulphured molasses
Pindahkan dari api, sisihkan campuran ini hingga hangat kuku.
Sementara itu di bowl yang besar, campur:
½ cup all-purpose flour
1 sdt      baking soda
1 sdt      garam
1 sdm    ground ginger
1 sdt      ground cinnamon
1 sdt      grated/ground nutmeg
Buat lubang di tengah dry ingredients ini, tuang campuran butter hangat, aduk hingga semua rata. Tambahkan:
½ cup    all-purpose flour
hingga adonan berbentuk bulat dan terkumpul di sisi bowl.
Keluarkan dari bowl, uleni 3-4 kali di meja hingga smooth & pliable. Bungkus, simpan di lemari pendingin hingga dingin. (Adonan bisa disiapkan beberapa hari sebelumnya)
Setelah dari lemari pendingin, jika adonan masih terlalu lembek saat digilas, maka tambahkan sedikit tepung.
Membuat pola/template:
Buat pola di kertas karton dan potong. Siapkan 2 bh sisi dinding samping, 1 bh bgn depan, 1 bh bgn belakang, 2 bh atap, dan  1 bh alas.
Tabur sedikit tepung dikedua sisi pola/template untuk mencegah adonan lengket pada pola.
Pola/Template Gingerbread house:
2 bh dinding samping bentuk persegi panjang, @ 4 x 3 inc. Setelah adonan digilas, bentuk jendela kecil di tengahnya.
2 bh bgn depan & belakang rumah, bentuk gabungan persegipanjang + segitiga, @ 5 ¼ x 3 inc, tinggi dari dasar-kerucut segitiga 6 ¾ inc. Setelah adonan digilas, bentuk pintu dan jendela untuk bagian depan rumah saja. Belakang tidak perlu pintu & jendela.
2 bh atap bentuk persegi panjang, @ 5 x 6 inc
1 bh alas bentuk bujur sangkar 9 x 9 inc.
Memotong & memanggang gingerbreadhouse:
1. Panaskan oven 350oF (170-180oC)
2. Dengan rolling pin yang sudah diberi sedikit tepung, gilas 1/3 adonan langsung di ungreased cookie sheet. Gilas hingga ketebalan sekitar ¼  inc. Tabur sedikit tepung. Letakkan sebanyak mungkin pola/template di atasnya, sisakan jarak ¾ inc untuk cookie mengembang.
3. Potong pinggir pola dengan pisau tajam. Angkat, dan kelupas sisa potongan pola, kumpulkan untuk digilas kembali. Ulangi dengan cookie sheet ke-2 dan ke-3 dengan menggunakan sisa adonan tsb. Potong bagian jendela depan & samping dan pintu depan, tapi jangan diangkat potongan adonannya (jika diangkat sekarang, jendela dan pintu akan melengkung/bengkok).
4. Gilas sisa adonan untuk membuat gingerbread people, pagar, kotak post, binatang, dan bentuk lain dengan cookie cutter atau pisau.
5. Panggang 12-15 menit hingga agak gelap dan cookie hampir keras, cookie akan keras sempurna saat didinginkan. (Jika cookie tidak renyah setelah didinginkan, kembali panggang beberapa menit lagi).
6. Setelah dikeluarkan dari oven, kelupas pinggir cookie yang tidak terpakai denga pisau, sisihkan untuk decoration. Lepaskan bagian jendela dan pintu juga.
7. Di saat cookie mengeras tapi masih hangat, gunakan spatula lebar untuk memindahkannya ke cooling rack hingga dingin sempurna. Simpan hingga siap didekorasi.
Membangun rumah:
Siapkan 2-3 resep Royal Decorative Icing.
Rumah akan membutuhkan 2-6 cup icing, tergantung dekorasi. Pisahkan ½ bagian untuk memasang rumah, dan sisanya utk dekorasi dan dicampur pewarna.
Segera tutup icing supaya mereka tdk mengeras.
1. Letakkan alas di tray (gunakan sisi terluar cookie utk bgn rumah yg menghadap rumah). Posisikan bgn depan, belakang, dan dinding rumah di tengah alas gingerbread house. Dengan semua sisi saling bersentuhan, tandai dengan garis pola rumah tsb sebagai pondasi rumah. Ini untuk perkiraan posisi house di alasnya.
2.  Semprotkan icing di sepanjang garis pola pondasi rumah. Satu persatu, letakkan dinding dan semprotkan icing sepanjang sisinya. Ulangi hingga semua bagian rumah bisa berdiri. Sementara mengering, tahan dinding dengan kaleng/botol selai hingga mengering 1 jam s/d semalaman tergantung kelembaban.
Jangan tambahkan atap hingga icing benar-benar kering, hingga struktur rumah kokoh. Jangan khawatir icing ada yang muncul ke permukaan, nanti akan ditutup dengan dekorasi.
Memasang atap:
1. Semprotkan icing sepanjang sisi, tekan, tambahkan tambahan icing jika perlu untuk kestabilan. Tahan dengan botol bila perlu supaya tidak merosot. Jangan dihias hingga benar-benar kokoh, nanti bisa rubuh saat dihias.
Resep Royal Decorative Icing
Ayak:
1/8 sdt   cream of tartar
½  cup confectioner's sugar
Kocok hingga stiff, but not dry:
2 large egg whites, room temperature
Bertahap, tambahkan gula ayak dan:
2 sdm    lemon juice
hingga mencapai good consistency. Tutup dengan lap lembab hingga akan digunakan.
Jika menginginkan icing yang lebih kental, tambahkan sedikit gula.
Jika menginginkan icing lebih encer, tambahkan lemon juice/putih telur/air.


*belum sempat untuk mengedit isi blognya nih. Proses pembuatannya nanti diupload secepatnya ya..*

Round up untuk tantangan kali ini bisa dilihat disini yaa... Keren-keren banget hasil mereka ... jempooollss



Friday, May 31, 2013

KBB #34 : Bika Ambon (Made in Indonesia)


Whaaattt??? Bika ambon? *pingsan*

Tidak pernah kebayang sedikitpun kalau harus berhadapan sama resep bika ambon. Kebayang ribet dan ngeri gagal. Resep tradisional Indonesia itu rumit.. Hebat banget yaa nenek moyang kita yang menciptakan begitu beraneka ragam masakan yang tidak hanya lezat tapi butuh keahlian yang dahsyat...

Kalau mau praktis, yaaa tinggal beli aja di pasar tradisional atau toko2 yang menjual jajanan pasar. Iya kan? Tidak perlu merogoh saku sampe dalem kita sudah bisa beli beraneka ragam kue.. Syedaaapppp...
Tapi.. Begitu kita bisa menaklukkannya sendiri di dapur kita, rasanya luaaarr biasaaa...

Memang perlu keinginan yang besar sekali untuk bisa memulai, kalau tidak karena tantangan KBB kali ini entah kapan pula si resep bika ambon bakalan jadi salah satu penghuni list resep yang mau dicoba.

BIKA AMBON
by Rachmah Setyawati
Bahan Biang :
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa

Bahan lainnya :
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir

Bahan Cair :
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan

Cara membuat :
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
2. Sambil menunggu adonan biang mengembang, masak santan kental beserta garam halus, serai, daun jeruk dan daun pandan , hingga panas saja (tidk sampai mendidih). Sisihkan , biarkan dingin suhu ruang.
3. Kocok semua telur dan gula pasir hingga mengental. Kemudian ambil adonan biang, campurkan dengan tepung tapioka/kanji, aduk menggunakan tangan merata. Lalu tambahkan adonan telur kental tadi ke dalamnya sedikit demi sedikit sambil terus diaduk tangan. Gerakkan telapak tangan naik turun saat mengaduknya (dikeplok-keplok), hingga tercampur merata semua adonan. Kemudian masukkan santan kental yang sudah disaring terlebih dahulu. Aduk rata kembali menggunakan tangan,dgn cara yg sama dikeplok-keplok hingga adonan tercampur rata dengan tekstur yg halus (sekitar hampir 20menit), kemudian diamkan adonan ini hingga 3 jam (tutup atas dgn lap/plastic wrap).
4. Setelah 3 jam, olesi tipis2 seluruh permukaan loyang dgn minyak goreng. Alasi permukaan dasar loyang dgn kertas roti dan poles lagi minyak goreng. 
5. Panaskan oven dengan panas sedang (sekitar 160 derajat celcius) - api bawah saja. Letakkan sejenak loyang tadi sekitar 15 menit di dalam oven, kemudian keluarkan dan tuang adonan ke dalam loyang.
6. Masukkan loyang berisi adonan ke dalam oven, panggang di rak paling bawah, buka sedikit pintu oven , hanya hingga adonan bika ambon dlm loyang sudah terlihat berlubang2 permukaan atasnya (pertanda sudah mulai terbentuk serat pd adonan bika ambon, baru kemudian tutup pintu oven , lanjutkan pemanggangan hingga matang sempurna, sekitar 40-50menit. 
Lakukan tes tusuk untuk lebih menyakinkan apakah kue sdh matang sempurna. Setelah matang, matikan api bawah oven,
Lalu nyalakan api atas, panggang sejenak/hingga permukaan bika ambon terlihat lebih kecoklatan. 
7. Matikan api oven, keluarkan bika ambon, diamkan di suhu ruang hingga dingin, baru kemudian gunakan pisau kecil tajam, untuk membantu mengeluarkan bika ambon dari loyangnya.
Keterangan : untuk loyang kotak ukuran 20X20X7/10cm

Naahh sekarang mari kita gali bagaimana proses pembuatannya..
untuk resep ini, diperlukan waktu kurang lebih 7 jam (ukuran kerja saya yah) dari mulai persiapan bahan, sampai keluar dari oven. Jadi memang butuh spare waktu yang cukup untuk membuatnya. Tidak boleh buru-buru, soalnya banyak proses yang harus didiamkan dahulu.

Mari kita membuat biang dahulu, karena adonan biang harus didiamkan sampai mengembang.


Sambil menunggu biang istirahat, kita siapkan adonan cairnya ya. Coba lihat bahan dasarnya, sangat Indonesia! ada sereh, daun jeruk dan daun pandan. Tidak heran kalau rasa bika ambon itu beda dengan kue-kue jajanan pasar yang lain.

Langkah berikutnya, kita kocok dulu telur sampai mengental. Setelah itu kita campur adonan biang dengan bahan kering yang disebut di resep.



Sampai di tahap ini nih bagian yang paling serunya. Suatu proses yang mengharuskan menggunakan tangan, tidak bisa tidak. Only by hand! supaya hasilnya memuaskan. Gerakannya pun dengan cara seperti menepuk-nepuk adonan, bahasa gaulnya sih dikeplok-keplok.. haaa.. keren kan istilahnya?

Setelah keduanya tercampur dengan rata, masukkan cairan santan kental yang tadi kita dinginkan. Saring dulu yaa jangan lupa. Jangan lupa teruskan gerakan mengeplok-ngeploknya. Sampai 20 menit!

Pegel? ya iyaaa laaahh... 20 menit untuk gerakan naik-turun seperti itu pastinya bikin panas lengan hehee..

Kemudian diamkan 3 jam, dan hasilnya adonan saya seperti ini penampakannya. Saya lupa apakah adonan yang seharusnya begini juga atau tidak.


Proses pemanggangan adalah bagian yang tricky lainnya. Menurut diskusi teman-teman di milis, alas rotinya nanti bisa tiba-tiba melayang ditengah adonan bukan berada di dasar loyang lagi. Waaah... lalu mengatasinya gimana dong? Coba nanti saya cari tahu lagi ya, karena saya menulis ini setelah hampir 1 tahun dibiarkan hanya dalam format draft saja.. hahahaaa..

Seingat saya,
- kertas roti harus sampai ke kedua dinding loyang sehingga nanti mudah untuk mengeluarkan adonan yang sudah matang
- loyang harus dipanaskan dulu sebelum dituang adonan
- jangan lupa untuk mengoles kertas rotinya dengan minyak sayur


Dari awal sampai tahap hampir selesai tinggal menunggu memasukkan adonan ke loyang tampak lancar-lancar saja. Tapi tahukah apa yang terjadi? Ada beberapa kecerobohan yang saya buat. Pertama, satu loyang belum diberi alas kertas roti. Kedua, tidak mengatisipasi kebocoran loyang, padahal konsistensi adonan ini sangat cair.
Jadi pada saat loyang sudah dipanaskan dan kemudian dituang ke loyang pertama, yang terjadi adalah adonan yang merembes keluar loyang. Waaahh... Chaos!


Dan karena tidak punya loyang yang lain dengan ukuran yang cukup untuk resep yang saya buat, terpaksa tetap menggunakan loyang tersebut namun dengan dialas dengan loyang yang lain. LOL..
Adonan dipanggang sesuai petunjuk resep yaa..

 

Jadi akhirnya satu loyang berakhir dengan kondisi seperti foto yang diatas. So sad :(
Tapi, perjuangan seharian itu membawa kebahagiaan yang tiada tandingannya *lebay*...  Bika ambonnya berserat.. yeeaaayyyy... So happy :) *loncat-loncat*


 Sekarang lebih menyadari lagi kenapa Bika Ambon sangat mahal dijual di tempat aslinya di Medan sana, susah banget bikinnya. Tapi hebatnya nih, banyak kan bika ambon dijual di pasar tradisional. Harganya murah tuh, kenapa bisa ya? Mungkin tukang kuenya udah sangat jago jadi ngga perlu teknik-teknik khusus lagi. Hmmm baiklah... practices make perfect.


Selamat menikmati penganan khas Indonesia hasil karya member KBB lain disini yaa... Nyaammm...

Saturday, March 30, 2013

KBB #33 : Bagels



Lama hilang dan timbul ikutan tantangan KBB. Malu hati sih... tapi kok hati belom rela kalau mau hengkang dari grup yang keren ini. Teman-teman seperjuangan satu per satu mengundurkan diri, sedih memang meskipun kita tetep keep in touch :D.

Ok, to the point ke tantangan aja deh. Ini aja udah di ujung tanduk deadline lagi menyelesaikan pe-er nya. Padahal nih, si bagels udah dari dulu ingin mencobanya. Tapi niat hanya tinggal niat, resep hanya tinggal tumpukan resep di lemari *blushing*. Jadi kapan lagi untuk bisa menjajal resep kalau bukan di tantangan ini.
Oya, biasanya dalam sebulan periode mengerjakan resep ini, teman-teman saling sharing pengalaman di milis. Tapi apa daya, untuk buka email pun waktunya sedikit. Klise yaah :D .... Nah, berbekal ketidaktahuan ilmu, info, tips dan trik dalam membuat bagel ini, saya tetap nekat tancap gas.

Untuk resepnya, bisa dilihat di blog nya KBB aja yaa... Klik DISINI






*review nya menyusul yaa...*




Mau liat dong bagels-bagels yang lain buatan temen2 KBB? yuukk mariii disini


Wednesday, January 30, 2013

KBB #32: Japanese Roll Cake

Gara-gara telat laporan, akhirnya ngga bisa ikutan round up tantangan kali ini... teledor memang..
Tapi sayang nih, daripada foto-foto hanya tersimpan rapi di file komputer, lebih baik kita posting saja lah.



Japanese Roll Cake (JRC)

Resep adaptasi JUNKO Book
Modifikasi : Rachmah Setyawati
------------------------------
---------------
Bahan-bahan :
Adonan I
4 butir kuning telur
40 gr gula pasir
40 cc minyak goreng
60 cc air
80 gr tepung terigu

Adonan untuk membuat motif :

60 gr putih telur
15 gr gula pasir
10 gr tepung maizena 
Adonan II

160-175 gr putih telur
sedikit garam halus (0,5 gr)
 50 gr gula pasir

1 sdt air jeruk nipis
 15 gr tepung maizena
1 sdm  Pasta Blueberry /pewarna ungu tua

Filling :
Fresh Cream dingin, non dairy, kocok hingga soft peak. Siap digunakan sebagai filling.

Cara Membuat :
1. Buat bahan adonan I , kocok kuning telur dan gula pasir hingga mengembang kental. Sambil terus dikocok speed sedang, tambahkan minyak goreng hingga habis, kocok terus hingga merata, lalu mulai tambahkan air sedikit demi sedikit sambil tetap dikocok speed sedang.


2. Setelah merata, sekarang masukkan ke dalamnya tepung terigu, sambil tetap dikocok speed sedang, kocok hingga merata dan kental. Sisihkan.



3. Sekarang buat adonan untuk MOTIF dulu. Kocok putih telur dan sebagian gula pasir hingga mengembang , tambahkan sedikit lagi hingga habis sisa gula pasirnya, sambil tetap dikocok speed sedang, kocok hingga mulai soft peak.
   Lalu masukkan tepung maizena ke dalamnya, kocok sebentar hingga tercampur merata kental/soft peak, jangan sampai hardpeak. Matikan mixer.



Contoh motif, oleh Rachmah Setyawati

4. Ambil sebagian adonan I, kira2 5-6sdm , lalu masukkan ke dalam adonan bahan untuk membuat motif tadi, aduk ringan merata. Bagi menjadi 2 bagian. Bagian adonan MOTIF PERTAMA bagi lagi menjadi 3 , beri masing2 warna kuning muda, pink muda dan pink agak tua.



5. Siapkan 2 bh loyang ukuran 20X20X5cm . Siapkan kertas motif yang akan kita buat acuan, letakkan pd dasar loyang, lalu poles kertas ini dgn sedikit mentega di beberapa tempat. Setelahnya baru tutup kertas motif ini dengan kertas roti, selanjutnya tdk perlu dipoles, langsung bisa kita mulai membuat adonan motifnya. Ambil adonan motif warna pink muda tuangkan rapi pd motif love  dua atau tiga buah, baru kemudian ambil warna pink agak tua , tuangkan rapi pd motif love yg masih kosong.Begitu juga dgn motif bentuk polkadot besar dan kecilnya, warna bisa kita sesuaikan selera saja, bergantian antara pink muda, kuning muda dan pink agak tua.


6. Setelah tertuang rapi motifnya, Segera masukkan ke dlm freezer hingga adonan motif beku. Baru bisa ditimpa dengan adonan utama.


7. Untuk loyang kedua, terserah kita hendak berkreasi dengan motif apa saja, gunakan Bagian adonan MOTIF KEDUA, beri warna sesuai keinginan, bebas berkreasi. Lakukan step motif sama dgn sebelumnya.

8. Sambil menunggu adonan motif beku, buatlah adonan ke II (adonan utama)
Buat adonan II ; Kocok putih telur + sebagian gula pasir hingga mengembang, tambahkan sisa gula pasir, kocok lagi sebentar , lalu tambahkan air jeruk nipis, kocok speed sedang hingga soft peak. Kemudian tambahkan tepung maizena ke dalamnya.Kocok hingga merata dan kental/soft peak.
Gabungkan kedua adonan I & II.
Ambil sebagian adonan putih telur (adonan II), masukkan ke dlm adonan I, aduk ringan merata. Baru setelahnya tambahkan sisa semua adonan II, aduk ringan merata.
Bagi rata menjadi 2 bagian , yang pertama beri pasta blueberry/pewarna ungu, aduk rata , keluarkan loyang berisi adonan motif dari freezer, tuang adonan pasta blueberry ini di atas motif love tadi. Ratakan ringan saja bagian permukaan atasnya. Siap dioven.

Sementara adonan kedua, gunakan untuk menimpa adonan motif yg kita buat sesuai selera kita tadi, di loyang kedua.

Panaskan oven hingga panas cukup tinggi, sekitar 165-175 derajat Celcius, setelah selesai dituang semua adonan, segera masukkan oven , panggang selama kurang lebih 20-25 menit / hingga matang.
Setelah matang, keluarkan cake dari loyang, lepas kertas roti hati=hati, biarkan hingga dingin/uap panas hilang.


Saat cake sudah dingin. Poles bagian permukaan atas cake (bagian yg kecoklatan) dengan bahan filling agak tebal , lalu gulung rapi , bungkus rapat dgn kertas roti penggulungnya. Simpan sejenak di freezer hingga set/keras. Setelahnya barulah dapat dipotong2 dengan rapi dan cantik, siap dipacking/disajikan.










Ini pertama kalinya saya bikin bolu gulung. Jadi antara excited sama deg-degan tuh perbedaanya tipis hehee.. 
Takut retak lah ya pastinya.. 
Tapiiii ternyata bukan retak yang terjadi adalah gosong! hahahaaa... warna cantiknya jadi hilang. Ini sih kapan-kapan harus dicoba lagi. 



 
 
Blog Widget by LinkWithin